Rabu, 16 Januari 2013

Butik Online Baju Korea Terbaru

Baju model terbaru - Kerjasama sister city antara Surabaya dan Busan, Korea Selatan, semakin berkembang. Saat ini kerjasama dua kota itu sudah merambah bidang fashion atau industri tekstil.
Kerjasama itu diperkuat dengan penandatanganan nota kesepahaman kerjasamanya. Penandatanganan sendiri dilakukan oleh Han Fashion Consortium of Dongeui University dengan Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia, Jatim. Sementara Penandatanganan
MoU dilakukan Professor of Fashion Department at Dongeui University Moon Gwang-Hi dan Denny Djoewardi selaku Ketua Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia, Jatim di Balai Kota, Rabu (16/1/2013). Penandatanganannya disaksikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Dunia fashion merupakan salah satu industri yang mampu bertahan ditengah gempuran krisis ekonomi. Karena itulah wali kota menyabut baik kerjasama di bidang pengembangan mode ini. Harapannya, kerjasama ini bisa meningkatkan atau menggairahkan industri fashion dan pariwisata di Surabaya.
“Korea Selatan sudah menjadi kiblat fashion di Asia dan dunia. Untuk itulah, moment ini akan kita manfaatkan dengan baik. Kita akan padukan fashion batik dengan busana Korea, tujuannya agar batik bisa diterima di Korea,” harap Risma, sapaan akrab wali kota dihadapan 14 delegasi fashion dari Busan.
Sementara delegasi Busan menyambut baik niat itu. Bahkan batik desain ala Korea sudah diminati wisatawan negeri ginseng tersebut.
Dengan adanya kerjasama ini diharapkan , perancang busana dari Surabaya dan Busan bisa saling bertukar ilmu serta menambah wawasan. Batik bisa diterapkan di model yang dikembangkan desainer Korea. Selain itu, produsen batik Surabaya akan dilibatkan dalam pameran-pameran di kota terbesar kedua di Korea itu.

Indonesia Fashion Week - Fashion Keren Dengan Sarung

Fashion online - Indonesia Fashion Week (IFW) 2013 kembali mengusung sarung Indonesia sebagai tren busana yang akan dikembangkan.

"Tahun ini kami masih mengangkat tema sarung, karena kami ingin sarung bisa menjadi gaya berpakaian baru," ujar  Direktur Indonesia Fashion Week 2013, Dina Midiani  di Jakarta, Rabu.  Tema sarung sebelumnya diusung pada IFW 2012.

Dina mengemukakan bahwa pihaknya ingin mengangkat sarung menjadi tren busana nasional, sehingga populer menyerupai batik. 

"Batik dulu hanya digunakan di beberapa acara tertentu saja, tapi sekarang kan bisa dipakai untuk busana sehari-hari, nah kita juga ingin sarung bisa seperti itu, bukan sekadar untuk sembahyang atau jadi selimut. Kalau bisa sampai ke internasional," jelas Dina. 

Karena alasan tersebut, pihak IFW lalu meminta 20 perancang busana untuk mengolah produk sarung menjadi pakaian siap pakai. 

"Karya dari 20 perancang busana tersebut akan kami pamerkan pada pembukaan IFW," kata Dina. 

Rangkaian festival mode IFW 2013 ini aka dibuka pada 14 Februari hingga 17 Februari, bertempat di Jakarta Convention Centre.

Butik Fashion Terbaru Milik Cinta Laura

Butik Online - Sudah lama Cinta Laura berhasrat namanya dikenal masyarakat internasional. Selain dengan musik-musiknya, Cinta punya cara lain. Dalam waktu dekat ia akan membuka gerai pakaian yang memiliki jaringan di Asia.

Pelantun Love is Money ini membeberkan rencananya bergelut di dunia fashion tersebut. "Liburan musim dingin ini aku ke Indonesia mau ngurus brand ku, CLK (Cinta Laura Kiehl). Aku mau tandatangan ke pengacara mau bikin fashion line," ceplos Cinta di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2013) malam.

Ia masih malu-malu mengurai lebih jelas perihal bisnis lini pakaiannya tersebut. Namun, Cinta berkeinginan usahanya itu tak hanya di Indonesia saja, tapi juga merambah ke beberapa negara Asia.

"Nanti dijualnya ke pasar internasional ke Singapura, Brunei, Thailand, Indonesia, Malaysia," pungkas dara kelahiran Jerman, 17 Agustus 1993 tersebut.

Tips Fashion - Gaun Yang Membuat Terlihat Langsing

Fashion online - Wanita mana yang tidak ingin tampil langsing dan prima di depan banyak orang? Tak terelakkan, selebriti dunia pun mengakalinya dengan busana terbaik rancangan desainer dengan efek melangsingkan secara instan meskipun tubuhnya sudah sempurna.

Sepanjang tahun 2012 hingga awal 2013, ada satu gaun yang difavoritkan oleh para selebriti wanita. Gaun ini dinamakan 'Saskia' oleh perancang Inggris, Stella McCartney dan diluncurkan dalam koleksi gaun malam 2012.

Gaun ini terbilang simpel minimalis. Dari bagian atas, model halter meutup area dada dengan pasti namun terbuka di bagian punggung dengan penggunaan kain transparan warna kulit. Hadir pula versi pendek selutut yang dimodifikasi oleh para selebriti sesuai keinginannya.

Efek melangsingkan datang dari blok warna putih di bagian belakang. Garis vertikal putih tersebut melengkung masuk saat menuju area pinggang dan pinggul sehingga membentuk lekuk seduktif.

Sebagai aksentuasi kemewahan, ikat pinggang metal warna emas menjadi atensi. Awalnya, gaun ini dikenakan oleh Gwyneth Paltrow di acara Grammy Awards 2012, disusul oleh Shalom Harlow, Brooklyn Decker, Kiro Miro dan total sudah 11 selebriti yang memakainya. 

Semakin banyak yang mengenakan, maka variasi warna pun bermunculan. Tak lagi biru navy-putih, namun juga kombinasi hitam-putih. Tidak mengenakan ikat pinggang emas yang menjadi tampilan keseluruhan, aktris Katherine Jenkins tampil kurang maksimal.

Fashion Murah Menjadi Pilihan Wanita Amerika

Butik online - Banyak wanita Amerika Serikat tidak berkeberatan membeli busana tiruan mirip hasil karya perancang terkenal agar tampil modis, kata survai diterbitkan pada Selasa. Mereka pada umumnya tidak mampu membeli busana rancangan desainer terkenal, sehingga lebih memilih produk palsu, yang lebih murah.
Tiga perempat dari wanita yang disurvei mengaku dengan sadar membeli barang tiruan perancang mode. Bahkan, banyak yang mengatakan mempunyai setidak-tidaknya lima produk busana palsu dalam jenis pakaian, tas tangan, dompet, perhiasan, dan sepatu.
Lebih dari setengah petanggap mengatakan terpaksa memilih barang tiruan karena tidak mempunyai uang cukup untuk membeli yang asli, sementara 37 persen ingin membuat kagum teman atau keluarganya. Namun, sembilan persen petanggap mengatakan tidak bisa membedakan label perancang asli dan yang tiruan.
“Permintaan akan busana tiruan naik mengikuti kenaikan permintaan untuk mode dan aksesoris dari perancang asli,” kata Mark Pearson, pemimpin laman CouponCode4u.com, yang mengadakan jajak pendapat tersebut. “Bagi yang mempunyai uang cukup adalah pengalaman memuaskan dapat memakai busana perancang asli,” katanya. “Namun, banyak warga Amerika Serikat harus membeli busana tiruan untuk menyesuaikan diri, tanpa harus mengeluarkan banyak uang,” kata Pearson dalam pernyataan.
Tas wanita dan dompet adalah barang paling populer, sepertiga dari 2.105 wanita peserta survei itu mengatakan membeli dua barang itu. Sementara itu, hampir seperempat dari wanita petanggap mengaku mempunyai tiruan baju perancang mode dan lebih dari 20 persen membeli perhiasan atau sepatu palsu. Meskipun sangat menarik karena murah, Pearson mengatakan bahwa mutu busana tiruan tidak bagus dan menambahkan bahwa barang tersebut gelap.

Fashion Photoshoot Paling Menantang

Butik online - Sesi foto model dengan hewan, tentunya sudah sering Anda lihat di majalah atau di layar kaca. Tetapi mungkin inilah sesi foto model fashion yang paling menantang hingga saat ini, yakni berfoto di laut yang dalam dengan pendamping seekor ikan hiu paus sepanjang 30 kaki  atau hampir sembilan meter.

Wooow!...

Dibandingkan model lain yang memamerkan kemolekan tubuhnya di atas catwalk, model Hannah Fraser (36) dan Roberta Mancino (32) dengan berani menyelam di kedalaman 25 kaki di lautan, lengkap dengan gaun busana yang indah untuk melakukan sesi foto dengan ikan seberat 18 ton.

Para model ini dengan berani berenang di laut tropis di Filipina dan berpose dengan ikan hiu paus, didampingi sang penggagas ide sekaligus fotografer Shawb Heinrichs (41) dan Kristian Schmidt (35). Selama lima hari sesi pemotretan berlangsung.do lautan dengan ditemani nelayan setempat.

Roberta dan Hannah tertarik dengan konsep sesi foto yang ditawarkan Heinrich yang memiliki tujuan mulia untuk meningkatkan rasa peduli publik kepada nasib dan kondisi ikan raksasa ini di lautan.

Hiu paus diklasifikasikan sebagai mahluk laut yang berbahaya namun rentan. Hewan ini hidup dengan mengonsumsi plankton.

Merekaa terus dikejar nelayan untuk dijual siripnya di pasar di China dengn harga yang mencapai US$ 20.000

Pameran Fashion Membuat Monica Aktif Bisnis Fashion

Butik online - Berawal dari keinginan sang anak yang ingin punya usaha sendiri, Monica Subiakto sukses berbisnis fashion. Ia setia mengikuti pameran untuk mempromosikan merek Romantic Cotton. Kini, omzet ratusan juta rutin dia kantongi setiap bulan. 

Dalam sebuah pameran yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) beberapa saat lalu, ada satu stan yang tampil beda. Dekorasinya cantik dan elegan. Gaya klasik yang berpadu dengan warna lembut mampu memikat banyak mata. Banyak pengunjung pun singgah untuk melihat koleksi baju dan pernik aksesori yang dipajang.

Itulah stan Romantic Cotton, brand pakaian yang kini lekat dengan kalangan perempuan kelas atas Ibukota. Setiap kali mengikuti suatu pameran, gerai Romantic Cotton selalu terlihat ramai. Pelanggan seolah tidak mau melewatkan koleksi-koleksi terbaru hasil karya Monica Subiakto.

Monic, panggilan akrab pemilik Romantic Cotton, memang mengandalkan pameran sebagai gerai penjualannya. Berkat keikutsertaannya di berbagai pameran inilah, nama Romantic Cotton banyak dikenal. Bahkan, saat merintis usahanya empat tahun silam, Monic juga memanfaatkan ajang pameran, entah di sekolah ataupun di lingkungan tempat tinggalnya.

Monic mengawali usaha garmen ini berangkat dari keinginan sang anak, Amanda, untuk memiliki usaha sendiri. Dengan modal Rp 3 juta, perempuan yang pernah bekerja di Danar Hadi dan Matahari Department Store hingga belasan tahun ini menjual kaus-kaus impor asal Bangkok, Thailand. Ia memperoleh kaus itu dari seorang temannya.

Melihat respons yang cukup bagus, kemudian, Monic memberanikan diri untuk membuat produk sendiri. Berdagang enam bulan, modalnya berlipat. Akhirnya, dengan Rp 12,5 juta, Monic memulai usaha garmen sejak Juli 2008.

Beruntung, ketika masih bekerja, ia kerap berhubungan dengan pengusaha konveksi, baik di daerah maupun di Jakarta. Monic pun menerapkan strategi maklun atau cut, make, & trim (CMT). Ia memberikan contoh beberapa pakaian jadi kepada para pengusaha konveksi mitranya. Selanjutnya, mereka tinggal meniru sekaligus membuat beberapa ukuran.

Monic memang tak mendesain sendiri pakaiannya. Desain pakaian yang menjadi contoh, adakalanya, merupakan hasil hasil perburuannya di luar negeri. Tapi, seringkali ide datang ketika ia tak puas melihat baju-baju hasil buruannya. “Lantas, saya ubah bahan, aplikasi, hingga modelnya,” kata Monic yang memperoleh inspirasi dari Laura Ashley, pendiri sekaligus merek fashion dan interior ternama asal Inggris.

Untuk membedakan produknya dengan garmen yang lain, Monic memilih hanya memakai warna tertentu, seperti dusty pink, mint green,  dan mustard yellow, “Warna-warna yang lembut ini belum banyak dipakai desainer di Indonesia,” tuturnya.


Raja katun

Sesuai dengan namanya, Monic pun sengaja hanya memilih bahan-bahan katun sejak awal. “Bahan ini sangat cocok untuk cuaca di Indonesia,” tuturnya. Ia rela keluar masuk pasar tradisional untuk berburu kain katun karena seringkali toko-toko lama menyimpan stok kain berkualitas.

Memiliki selera yang baik dan pandai membaca keinginan konsumen menjadi kunci sukses Monic mengembangkan usahanya. Tak heran, ia pun berhasil masuk ke pasar fashion kelas atas meski harus bersaing dengan beberapa brand yang lebih dulu eksis. 

Pada akhirnya, etalase Romantic Cotton tak hanya di pameran saja. Selain datang langsung ke kediamannya di kawasan Kemang Pratama, pelanggan juga sering meminta Monic mengirim baju-baju ke rumah mereka untuk dipilih. “Biasanya, mereka memborong beberapa baju sekaligus,” ujar sarjana ekonomi dari Universitas Negeri 11 Maret, Solo ini.

Setelah berhasil mengembangkan merek Romantic Cotton, Monic ingin membuat produk lain. Ia juga memanfaatkan kain perca, sisa produksi baju-bajunya, untuk disulap menjadi berbagai aksesori unik. Monic juga memproduksi produk-produk houseware dan boneka. “Pokoknya serba katun, saya ingin menjadi raja katun di Indonesia,” ujarnya.

Untuk memproduksi pakaian dan aksesori, Monic telah menggandeng 15 pengusaha konveksi. Mereka tersebar dari Jakarta, Solo, hingga Surabaya.

Ia masih setia berkeliling dari satu pameran ke pameran lainnya. Bahkan, perempuan ramah ini sering terlihat ikut melayani pembeli di stan Romantic Cotton bersama beberapa karyawannya. “Boleh dibilang JCC adalah rumah kedua saya,” tutur Monic.

Dalam sebulan, Monic menjadwalkan ikut dalam tiga pameran. Lantaran, nama Romantic Cotton sudah terkenal, ia tak perlu repot mencari stan di pameran karena biasanya penyelenggara pameran yang akan mengajaknya untuk ikut dalam pameran mereka. Tak heran, biasanya, Monic sudah mengantongi jadwal pameran setahun ke depan.

Tiap pameran, Monic  bisa mencetak omzet puluhan juta rupiah. Total, tiap bulan, Monic bisa mengantongi pendapatan hingga ratusan juta rupiah.

Fashion Week 2013? Apa Yang Baru?

Butik online - Sebagai wadah sekaligus langkah awal mewujudkan Indonesia sebagai pusat mode dunia pada tahun 2025, Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) kembali menggelar Indonesia Fashion Week 2013 (IFW 2013). Pekan mode tahunan ini rencananya akan digelar pada 14-17 Februari mendatang di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan.
Pekan mode ini bukan sekadar ajang fashion show di mana desainer dalam dan luar negeri memperlihatkan desain busana terbaru mereka. "Seperti fashion week di negara lainnya, IFW juga menghadirkan pameran bisnis fashion lokal, seminar, workshop, dan lomba-lomba rancang lainnya," ungkap Dina Midiani, Direktur Indonesia Fashion Week 2013, saat media gathering di butik perancang Lenny Agustin di kawasan Setiabudi, Jakarta, Rabu (16/1/2013).
Meski baru sekali diselenggarakan pada 23-26 Februari 2012 lalu, ajang ini telah mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk buyer internasional. "Dua tahun pertama perencanaan IFW sebenarnya masih difokuskan dalam memperkuat produk dan penjualan lokal terlebih dulu. Namun, kenyataannya gaung IFW sudah terdengar di seluruh dunia," tambahnya.
Maka untuk mengobati kekecewaan beberapa buyer internasional sekaligus sebagai proses belajar untuk pelaku bisnis Indonesia, tahun ini IFW mengajak buyer internasional dari 10 negara seperti Jepang, Thailand, Malaysia, Italia, Australia, dan lain-lain. Jumlah negara yang bergabung dalam ajang ini memang terbilang masih sedikit, karena IFW masih ingin memberi kesempatan yang luas bagi buyer lokal. Selain itu, juga sebagai bagian dari proses bergabungnya IFW dalam World Fashion Week.
"Bergabungnya IFW dalam World Fashion Week memungkinkan Indonesia menyelenggarakan IFW dua kali setahun pada 2014 mendatang. Selain itu, organisasi ini juga membuat Indonesia diperhitungkan dalam ajang fashion dunia sehingga buyer internasional akan melirik Indonesia," ungkap pemilik label ready to wear Chanira ini.
Perubahan jumlah "stage"
Tak hanya akan menghadirkan buyer dan desainer internasional, IFW juga akan membawa beberapa penyegaran baru dalam pelaksanaannya. Dina mengungkapkan IFW tahun ini akan lebih terorganisasi dengan baik termasuk dalam zoning usahanya. Tahun ini, ada tiga zona tambahan, yaitu starting point, concept point, dan green point. Zona tambahan ini berfungsi sebagai zona pembelajaran bagi pelaku bisnis.
Selain itu, penyegaran IFW 2013 juga akan terlihat pada jumlah panggung yang dihadirkan untuk fashion show. "Dulu,fashion show dibagi dalam dua stage.Tetapi sekarang hanya akan ada satu stage saja, yaitu di Plenary hall," jelasnya.
Pengurangan jumlah stage ini bukan disebabkan berkurangnya jumlah desainer yang akan memamerkan karyanya, melainkan untuk menambah space bagi pelaku bisnis untuk memasarkan produk mereka. Tahun lalu jumlah pesertanya sekitar 380, sedangkan tahun ini bertambah menjadi 503 peserta. 

Meski hanya satu panggung, tak perlu khawatir karena panggung fashion yang akan dihadirkan ini dijanjikan cukup megah dan luas. Dalam satu kali fashion show, hall ini bisa menampung 2000 penonton. Sebab peragaan busana di IFW kali ini tidak hanya bisa dinikmati oleh tamu undangan saja, tapi juga untuk masyarakat umum.
"Bagi masyarakat umum yang berminat untuk menonton show IFW, Anda bisa mendaftarkan diri secara online di indonesiafashionweek.com untuk mendapat undangan," pungkasnya.